Harga BBM Akan Segera di Turunkan

Harga BBM Akan Segera di Turunkan

Pengisian BBM
Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi mempertanyakan rencana pemerintahan Jokowi-JK untuk menurunkan harga BBM jenis Premium ataupun Solar. Menurut Tulus, penurunan harga BBM tidak akan berdampak banyak di masyarakat.

Tulus mencontohkan, penurunan harga BBM yang sebelumnya pernah dilakukan pemerintah, tidak serta merta berpengaruh terhadap harga barang dan pangan.

"Kalau Jokowi mau menurunkan harga BBM, its oke dari sisi daya beli misalnya. Tapi apakah pemerintah punya jaminan kalau harga BBM turun, apakah transportasi dan barang-barang akan turun?" ucap Tulus dalam diskusi Energi Kita yang digagas merdeka.com, RRI, Sewatama, IJTI, IKN dan IJO di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (4/10).

Apabila pemerintah tidak bisa menjamin penurunan harga pangan dan barang serta ongkos transportasi melalui penurunan harga BBM subsidi, imbasnya justru akan membuat masyarakat semakin sakit hati. Selain itu, penikmat kebijakan ini akan keluar dari sasaran yang sebenarnya yakni masyarakat miskin.

"Kalau dua hal itu enggak bisa dilakukan, harga BBM enggak ada efek, malah membuat sakit hati masyarakat, yang menikmati hanya pemilik kendaraan bermotor. Tapi secara luas (masyarakat) enggak bisa menikmati kalau harga kebutuhan pokok naik dan transportasi enggak turun," ujar Tulus.

Tulus melihat, dalam kondisi saat ini, BBM sudah bukan lagi senjata utama untuk menarik kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Justru saat ini, pemerintah seharusnya bisa memangkas praktik monopoli di sektor pangan dan jasa agar kebijakan yang berkaitan dengan penurunan harga BBM subsidi bisa efektif.

"Masyarakat ini kecewa sekali kalau harga BBM naik, harga-harga sudah naik. Berkali-kali turunkan harga BBM, tapi harga kebutuhan pokok dan transportasi enggak pernah turun, karena ada dominasi kelompok tertentu yang melakukan monopoli dan kartel komoditas pangan. Kalaupun turun, gak signifikan dengan ongkos BBM itu. Praktis gak ada gunanya, paling pemilik kendaraan bermotor saja,"

Sebelumnya, pemerintah memberi sinyal bakal menurunkan harga Bahan bakar Minyak (BBM) pada pekan depan. Penurunan BBM tersebut diminta langsung oleh Presiden Joko Widodo agar dibahas dan masuk dalam paket kebijakan ekonomi jilid III.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menceritakan ada dua indikator arahan Presiden Jokowi mengenai penurunan harga BBM. Pertama, penurunan harga BBM untuk yang saat ini masih disubsidi. Saat ini, BBM yang masih disubsidi pemerintah adalah Solar.

Kedua, Presiden Jokowi menginginkan penurunan harga BBM memberi efek positif pada sektor industri. "Penurunan harga BBM terutama yang menyangkut industri sebenarnya. Bukan yang lebih rumah tangga," ujar Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (2/10).

Darmin mengakui penurunan harga BBM telah dibahas dalam rapat paket kebijakan ekonomi jilid II yang dipimpin Presiden Jokowi. Selain BBM, tarif listrik, pembiayaan ekspor dan upah juga dibahas dalam rapat tersebut.

"Iya kita bahas juga tapi saya belum ingin menjelaskan.[mdk]